Kamis, 29 Maret 2012

Lautan Imaji










: bukankah lautan imajiku terlalu luas
jika hanya berisi kamu seorang ?

pun nyatanya
tetap
kamu saja
yang merajai imaji ini
dari hulu ke hilirnya
dari jangkauan pandang mata
sampai titik terjauhnya

duhh...
bagaimana bisa ku menulis yang lain
selain kamu ?!


-dak-

Cintamu Yang Terbaca













mengingatmu
hati hangat dijalari rindu
membisikan namamu
jantung berdegup tak menentu

ahh, sejak kapan kau disitu
mengisi penuh ruang kalbuku ?

pun kubiarkan waktu mendikteku
merangkai beribu aksara rindu
tergetar hati saat asmara ter_eja
dan cintamulah yang nyata terbaca


Dak

It Be..














: mabuklah..
di belantara katakata
muntahkan kalimatmu
apapun bahasa
yang 'ngkau keluarkan
aku di sini
untuk membaca
dan menyimak
setiap rasanya
loloskan
dari selubang jarum
jadikan
setiap tetes diksinya anggur
yang memecut denyar
pembuluh darah
mistis menjadi imaji
kemabukan dalam keriangan
merayakan
segala suka
semua nestapa



-dak-
*(Kolaborasi dialog puitik dengan Efvhan Fajrullah)

-- De Gup Edug --











: degub serupa bedug

mentalu di seluas lembah
dug_dug..
deg_deg..
dug_deg..
lama menghitung resah
degub jantung
dug_dug..
dug_dug..
dug_dug..
dada mendegub
 sejuta satu dekap  rasa

dug_dug..
ber de gub.. dug_dug...
tari rindu menggila
jemari cemburu membunuh
setiap dekak berdenyar
rinai pada sungai airmata


 -dak-
(Sajak Kolaborasi with Efvhan Fajrullah)

Per-sekian Ingatan












... perkenankan
: aku kan tetap
menulis tiap sukukata
dialogdialog
tiap detak dari detik
kebersamaan
canda
amarah
tawa
kesal
kita
bahkan
seandai mendadak
'ngkau buta huruf

pun andai tak lagi mengingat ku
maka izinkan kubaca untukmu
menanam lagi
tiap helai ingatan
detikdetik 
bersama
lalui  dan menjelajah
merenda waktu 
sebab.. kuingin 'ngkau
mengingatku
seperti aku mengingatmu


 -dak-
(Sajak Kolaborasi dengan Efvhan Fajrullah)

Hujan Rindu










: malam ini mestinya purnama
tapi mendung menyembunyikannya
harusnya
kulihat wajah ovalmu dibulat wajahnya
hingga rindu sedikit terobati
tapi langit malah menghujaniku
dengan kerinduan yg kian menderas !

...dan aku
hanya mampu berbisik dalam hati
tuan,
sungguh aku rindu
serindu rindunya ! 


-dak-

Cintaku










kugenggam cintamu
dengan pesona dan praharanya
kudekap luka
kuciumi perihnya
pun aku relakan semua rasa
layaknya karang pada lautan
pasrah dikikis debur ombak

...dan kumenangkan juga cinta ini
tanpa menaklukkanmu
tanpa dendam



 -dak-