si picik berwajah klasik
tersenyum licik mengumbar baik
tanamkan budi tutupi keji
menebar luka menjala duka
tertawa dalam lautan derita
si picik berwajah klasik
sesumbar diri paling cerdik
nuraninya mati oleh kekerdilan hati
candui semua yang berbau nista
hidupnya palsu penuh sejuta dusta
awas, si picik berwajah klasik
: nyata kelilingi kita
- Dak -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar